Ratusan pengungsi korban banjir bandang yang mengungsi di sekolah MAN Flores Timur di Desa Lamahala Jaya, Kecamatan Adonara Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), kini belum tersentuh bantuan pemerintah.
Pantauan Liputan6.com, Senin (05/04/2021), sudah dua hari 178 pengungsi banjir bandang menempati gedung MAN Flores Timur (Flotim) tersebut, belum pernah didatangi pemerintah setempat.
Sudah dua hari mengungsi di MAN Flotim, ratusan pengungsi yang terdiri dari balita, anak anak, hingga orang dewasa tidur di lantai hanya beralaskan terpal. Mereka juga membutuhkan bahan makanan, obat-obatan dan pakaian.
Relawan MAN Flores Timur, Siti Aminah yang mengurusi para pengungsi mengatakan, saat ini yang dibutuhkan oleh para pengungsi adalah kasur dan obat-obatan. Sebab, dua sudah hari pengungsi tidur beralaskan terpal.
“Terpal yang digunakan sekarang berasal dari masjid. Jadi kita angkat dan kasih mereka untuk tidur karena belum ada kasur. Dan para pengungsi sekarang butuh obat-obatan. Karena para pengungsi ada banyak terluka,” ujar dia.